KOORDINAT PADA MESIN CNC
Dalam pemrograman CNC ada dua nilai
koordinat yang biasa digunakan dalam membuat sebuah program yaitu koordinat absolute G90 dan koordinat incremental
G91. Keduanya dapat digunakan untuk membuat program tergantung
dari tingkat kesulitan atau kemudahan proses. Agar lebih jelasnya pada bagian
ini di bahas kapan menggunakan koordinat absolute
dan kapan menggunakan koordinat incremental. Koordinat absolut
digunakan apabila proses pemesinan dengan referensi kerja tetap atau titik
nolnya tidak berpindah tempat, sedangkan yang dimaksud dengan koordinat
incremental yaitu apabila titik referensi berpindah-pindah. Agar lebih mudah
perhatikan gambar 5.
Y
200 End point : (absolute 50,200) dan (incremental -100,100) 100 Star point :
(absolute 150.100) dan 40 (incremental 0,0) 0 50 150 250 X Gambar 5. Koordinat
Absolute dan Incremental (5) Gambar di atas dapat dibedakan antara absolute
dengan incremental melalui bentuk koordinat seperti di bawah ini.
Koordinat absolute (G90) adalah koordinat yang titik nolnya tetap
sehingga jika dibuat dalam bentuk program akan ditulis sebagai berikut : G90
X 150. Y 100.Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : 0852 - 0615
Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008
Hal. 3-9 G90 X 50. Y 200. Sedangkan untuk koordinat incrementalnya (G91)
adalah koordinat yang titik nolnya berpindah tempat sehingga jika dibuat dalam
bentuk program akan ditulis sebagai berikut : G91 X 0. Y 0. G91 X -100. Y
100. Fungsi Interpolasi (Interpolation Function) Pada bagian ini
akan di bahas mengenai fungsi gerakan dari kode G yang sering digunakan dalam
proses pemesinan. Pahat dapat bergerak lurus (G00, G01) ataupun melingkar G02,
G03) tergantung dari kode yang kita masukan. Titik koordinat dapat menggunakan
koordinat absolute atau incremental tergantung tingkat kesulitan
dari sebuah proses. Agar lebih mudah dapat dilihat dalam bentuk proses kerja
seperti di bawah ini. Fungsi G00 Kode G00 berfungsi untuk memposisikan
pahat terhadap benda kerja. Gerakan ini bisa dilakukan dengan menggunakan
perintah koordinat absolute G90 atau incremental G91, G00 dapat
bergerak dengan cepat atau dapat di atur oleh handle Ravid traverse yaitu
pengatur langkah kecepatan gerak pahat. Besaran lintasan dari ravid traverse
dibuat dalam bentuk persentase antara 25%, 50%, dan 100% dari langkah
semestinya tergantung mesin. Lintasan G00 dapat dilihat pada gambar pada 6.
Y
180 Penulisan programnya adalah G00 X 150. Y100. 100 End point 40 Star
pointBerita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : 0852 - 0615 Balai Besar
Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal. 3-9 50 150 250 X Gambar 6. lintasan G00 (5) Fungsi
G01 Kode G01 berfungsi untuk melakukan proses pemotongan benda kerja.
Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan perintah koordinat absolute
G90 atau incremental G91, Gerakan G01 harus diikuti dengan kecepatan
langkah proses pemotongan. Kecepatan langkah pemotongan/kecepatan makan dari
pahat biasanya dilambangkan dengan huruf F atau Feeding. Proses Lintasan
G01 dapat dilihat pada gambar 7, Misal F dimasukan nilai 100 mm/mnt.
Y
180 Penulisan programnya adalah G01 X 150. Y100. F 100. 100 End point 40
Star point 0 50 150 250 X Gambar 7. lintasan G01 (5)
Pada
dasarnya gerakan dari G00 dan G01 adalah gerak lintasan dari pahat adalah
lurus, baik sumbu X, sumbu Y atau sumbu Z. Perbedaan dari keduannya adalah jika
kita menggunakan G01 maka dalam pembuatan programnya harus di tambahkan unsur
Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : 0852 - 0615 Balai Besar Bahan
dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal. 3-9
kecepatan
langkah pemotongan/kecepatan makan pahat (F) sedangkan G00 tidak menggunakan
(F). agar mudah diingat perhatikan cara penulisan program di bawah ini : G00
X 150. Y100. G01 X 150. Y100. F 100. Fungsi G02 dan G03 Kode
G02 dan G03 berfungsi untuk melakukan proses pemotongan benda kerja dengan
bentuk melingkar. Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan perintah
koordinat absolute G90 atau incremental G91, Lintasan G02 adalah
lintasan pahat bergerak searah jarum jam (CW) dan G03 lintasan pahat bergerak
kebalikan arah jarum jam (CCW). Proses kerja dari kode ini harus diikuti dengan
besar kecepatan langkah proses pemotongan (F) dan juga nilai radius lintasan
(R). Cara Setting Pada Mesin Bubut Sistem koordinat pada mesin bubut CNC dapat
menggunakan kode G50 X ...., Z .... Cara setting untuk mendapatkan nilai dari X
dan Z dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
X
Zero
Point
Z
Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : 0852 - 0615 Balai Besar Bahan
dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal. 3-9Setting Pahat
Terhadap Benda Kerja Sumbu X (6) untuk mendapatkan nilai X ukur diameter
hasil pembubutan misalkan setelah diukur didapat diameter 50 mm, kemudian lihat
pada monitor nilai pergeseran X mesin misalkan 300 mm maka nilai pengukuran
ditambahkan dengan nilai yang terlihat dimonitor. X = 50 + 300 = 350
Setting Pahat terhadap Benda
Kerja Sumbu Z (6) untuk mendapatkan nilai Z setelah melakukan pemakanan
arah sumbu Z lihat pada monitor nilai pergeseran Z mesin misalkan 350 mm
kemudian ditambahkan dengan nilai Z yang akan dikerjakan misalkan 100 mm maka
nilai yang akan dikerjakan ditambahkan dengan nilai yang terlihat dimonitor Z
= 100 + 350 = 450 Setelah didapatkan nilai X dan Z dimasukan dalam program G50
X 350 Z 450
Video
Video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar